Ikan lele menjadi salah satu jenis ikan pilihan favorit bagi para pembudidaya ikan air tawar di Indonesia, mengingat perawatannya yang tergolong tidak terlalu sulit, juga kebutuhan pasar terhadap ikan lele terus mengalami peningkatan, ditambah banyak masyarakat yang gemar mengkonsumsi ikan lele. Oleh sebab itu ikan lele menjadi salah satu media mata pencaharian bagi masyarakat tertentu. Namun, seberapa cermat kah para pembudidaya memilih bibit yang unggul saat hendak membudidayakan ikan lele?
Pemilihan bibit unggul saat hendak membudidayakan ikan lele menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan penebaran benih ikan lele kedalam kolam budidaya. Bibit yang sehat dan berkualitas (unggul) akan menentukan seberapa produktif ikan lele selama masa periode budidaya berlangsung, terutama tingkat kematian yang minim. Jika pembudidaya mengabaikan pemilihan bibit saat sebelum melakukan penebaran, maka potensi resiko terbesar akan terjadi di waktu budidaya berlangsung atau bahkan pasca panen. Misalkan, apabila bibit yang dipilih tidak sehat maka resikonya pertumbuhan ikan akan lambat atau bahkan tingkat kematian yang tinggi, terlebih saat pemanenan ikan lele tidak mampu bertahan hidup sampai ke tengkulak ikan. Tentu hal tersebut akan membuat kerugian secara periodik, maka dari itu pemilihan bibit unggul jangan di abaikan.
Meskipun banyak penjual bibit mengatakan bibit ikan yang dijual merupakan bibit yang unggul, namun tidak ada salahnya jika kita mengetahui dan memahami karakter bibit ikan yang berkualitas. Bibit yang unggul memiliki beberapa ciri yang dominan daripada bibit yang tidak samasekali.
Berikut ini akan kita bahas mengenai ciri-ciri bibit unggul pada ikan lele :
1. Bibit Berasal Dari Budidaya Benih Ikan Lele
Ciri yang pertama yaitu bibit ikan lele harus berasal dari hasil budidaya benih ikan lele. Pasalnya, bibit lele tersebut biasanya akan jauh lebih terjaga kualitasnya, karena melalui proses pemeliharaan yang intensif selama budidaya.
Selain itu, bibit dari budidaya benih ikan lele lebih cenderung berasal dari indukan terbaik. Artinya, anda tidak meragukan kualitas keturunannya. Pembudidayanya juga sudah memahami dengan baik tentang bagaimana cara membesarkan benih ikan lele agar terjamin kualitasnya hingga menjadi ikan lele siap jual.
2. Agresif/lincah
Jika anda merasa sulit untuk menangkap bibit ikan lele dengan tangan kosong karena gerakannya yang lincah/gesit, itu menandakan bahwa bibit tersebut dalam kategori bagus. Perhatikan gerakan bibit ikan lele lainnya, caranya masukan bibit ikan lele kedalam wadah kemudian miringkan wadah yang berisi bibit ikan lele. Lihat pergerakannya. Jika sebagian besar bibit ikan lele bergerak melawan arus, maka bibit tersebut benar-benar bagus. Namun apabila bibit ikan lele terbawa arus, artinya bibit tersebut kurang baik. Cara seperti ini sangat ampuh guna menentukan seberapa lincah bibit ikan lele yang akan anda adopsi, semakin lincah gerakannya maka semakin baik bibitnya.
3. Fisik Harus Sempurna
Bibit yang berasal dari budidaya benih ikan lele serta gerakan bibit yang agresif, tak selamanya menjamin kesempurnaan fisik pada bibit ikan lele. Jika anda menemukan fisik yang terluka atau cacat pada tubuh benih ikan lele, sebaiknya jangan dipilih.
Upayakan memilih bibit ikan lele yang badannya mulus dan warna yang selaras, warna bibit ikan lele yang baik yakni berwarna cokelat tua atau hitam kemerahan. Morfologi tubuhnya seimbang mulai dari kepala hingga badan, kulitnya pun cerah dan mengkilap.
Bibit ikan lele yang bagus tidak pucat dan tidak menggerombol di pojok kolam, justru ia bergerak lincah kesana-kemari. Jika anda menemukan salah satu bibit yang tubuhnya tidak sempurna sebaiknya pisahkan. Kesempurnaan fisik pada bibit ikan lele akan menentukan bentuk fisiknya setelah menjadi ikan lele siap jual, konsumen pun akan jeli memilih ikan lele yang bagus dan mana yang tidak. Hal tersebut patut anda perhatikan, karena turut menentukan untung rugi dalam budidaya.
4. Ukuran Bibit Harus Seragam
Layaknya ikan lainnya, dalam memilih benih ikan lele juga anda harus memilih ukuran yang seragam. Mengapa demikian? Sebab jika anda tidak memilih benih ikan lele dengan ukuran yang seragam, maka resiko yang akan terjadi adalah tingkat kanibal yang sangat tinggi saat budidaya.
Ikan lele yang lebih besar biasanya akan memangsa ikan lele yang lebih kecil ukurannya, kalau itu yang terjadi maka jumlah ikan lele yang dibudidayakan akan semakin berkurang. Akibatnya anda akan mengalami kerugian yang cukup tinggi.
Selain itu, ukuran bibit ikan lele juga akan mempengaruhi pertumbuhannya. Apabila awalnya bibit ikan lele yang anda gunakan tidak seragam, maka ketika besar ukurannya tidak akan sama. Jika itu terjadi maka akan ada seleksi ikan atau penyortiran ikan yang berlebih, alhasil panen anda akan terhambat akibat hasil yang tidak sama rata.
Misalkan, anda akan membeli bibit ikan lele sebanyak 500 ekor, ketika memilih di lokasi budidaya maka pilihlah ukuran bibit sesuai dengan kebutuhan anda. Dengan toleransi perbedaan ukuran hanya 1 cm saja, tapi jumlah toleransi tersebut tidak boleh lebih dari 10%. Contoh : Bibit yang akan anda gunakan berukuran 5 cm, maka boleh dicampur dengan bibit yang berukuran 4-6 cm sebagai toleransi, namun dengan catatan jumlahnya jangan terlalu banyak.
5. Bibit Dalam Kondisi Sehat
Sebelum hendak membeli bibit ikan lele, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu mengenai riwayat kesehatn bibit. Tanyakan apakah bibit ikan lele pernah sakit. Tujuannya jika bibit ikan lele mengalami sakit yang sama, anda akan mudah menanganinya.
Bibit ikan lele yang sehat memiliki ciri-ciri, gerakannya gesit, tubuh proporsional, warna kulit mengkilap, tidak menggantung, bebas cacat atau luka dan sungut berwarna cerah. Namun anda tetap mengupayakan dalam pemilihan bibit ikan lele yang tidak memiliki riwayat sakit, agar lebih mudah dalam merawatnya, sebab bibit ikan lele yang memiliki riwayat sakit maka resiko kematian akan lebih tinggi.
6. Perhatikan Riwayat Induknya
Indukan akan selalu menjadi faktor yang berpengaruh dalam pemilihan bibit hewan jenis apapun, jika bibit ikan lele berasal dari indukan yang unggul maka sudah pasti keturunannya juga akan mewarisi sifat genetik induknya.
Pilihlah bibit ikan lele yang asalnya bukan dari perkawinan inbreeding atau tingkat kekerabatan yang tinggi. Semakin jauh tingkat kekerabatannya maka semakin bagus kualitas bibitnya. Kemudian, perhatikan jenis ikan lele indukannya. Misalkan, ikan lele jenis sangkuriang sudah pasti lebih bagus dari ikan lele lokal, karena dapat dilihat dari pemijahannya. Dan hasil panennya pun akan jauh lebih baik dibandingkan dengan ikan lele jenis lokal lainnya.
7. Punya Sertifikat CPIB
Kriteria yang terakhir yaitu harus memiliki sertifikat CPIB. CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik), jika memang kualitas bibit yang anda beli tergolong bibit yang unggul, maka pembudidaya pasti mengantongi sertifikat CPIB. Dari sertifikat tersebut anda akan menjadi tahu, darimana asal indukannya dan jenis apa yang digunakannya. Namun tidak semua pembudidaya memiliki sertifakat tersebut, oleh sebab itu berpacu pada kriteria sebelumnya juga sudah lebih dari cukup untuk dapat menjamin kualitas bibit yang akan anda gunakan.
Demikian beberapa kriteria atau mengenali ciri-ciri bibit yang unggul pada ikan lele. Selain bibit harus baik, persiapan budidaya yang lain juga harus tetap diperhatikan guna mengharapkan hasil yang maksimal. Semoga Bermanfaat..
Casino Review 2021 | MrCD
ReplyDeleteRead 제주도 출장샵 a comprehensive review 김제 출장안마 of Mr Casino, 군포 출장마사지 the 창원 출장마사지 premier gambling and casino in Canada. Get details of bonuses, 김제 출장안마 games, promotions and more. Rating: 4.1 · Review by Dr