Monday, December 10, 2018

Sistem Bioflok Padat Tebar Ikan

Pengaruh terbesar dalam budidaya ikan adalah makanan, sebab pakan dapat menentukan  baik buruknya pertumbuhan ikan dan juga kesehatan ikan. Makanan dalam dalam hal ini, tidak sepenuhnya kita asumsikan hanya pellet saja, akan tetapi apa saja yang dimakan oleh ikan selama  periode budidaya berlangsung. Pakan yang sudah diberikan pada ikan, tidak sepenuhnya dapat diserap oleh tubuh ikan secara sempurna, akan tetapi kurang lebih sebesar 20-30% saja, dan sisanya akan terbuang melalui insang dan anus yang menjadi kotoran. Seiring berkembangnya inovasi-inovasi dan teknologi alamiah, terdapat berbagai metode atau cara yang dikemukakan untuk mengolah kotoran dan sisa pakan menjadi senyawa yang bermanfaat untuk pertumbuhan ikan, salah satunya yaitu sistem Bioflok.

Bioflok adalah merupakan suatu sistem yang memanfaatkan bakteri pembentuk Flok dalam pengelolaan limbah selama budidaya. Bioflok merupakan agregat diatom, makroalga, sisa pellet, eksoskeleton organisma mati, bakteri, protista dan invertebrata. Flok yang terbentuk inilah yang akan dimanfaatkan sebagai tambahan pakan ikan yang mengandung nutrisi yang tinggi, yang mampu disandingkan dengan pakan alami seperti pellet, sehingga pertumbuhan ikan sangat cepat dan dapat mengurangi jumlah pakan normal. 

Dapat disimpulkan bahwasanya teknologi sistem bioflok menjadi teknologi yang sangat rekomendasi yang memanfaatkan hasil metabolisma ikan yang mengandung nitrogen untuk diubah menjadi protein yang dapat dimanfaatkan oleh ikan secara instan, sehingga ikan yang dibudidayakan dapat memperoleh protein tambahan dari pakan alami yang disebut Flok, disamping pakan pellet yang diberikan.

Dalam budidaya ikan dengan sistem bioflok merupaka teknik pemeliharaan dengan memaksimalkan wadah/media kolam yang sangat terbatas, di mana airnya dikondisikan menjadi kaya microorganisme bermanfaat yang akan menguraikan kotoran ikan menjadi makanan lagi. Kotoran akan menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang mana hal terebut yang akan menjadi pakan alami hasil bioflok.

Sistem bioflok dibandingkan dengan sistem tradisional dalam budidaya ikan tentu menjadi perbandingan terbalik di antara keduanya, budidaya ikan dengan sistem tradisional tentu akan membutuhkan persiapan yang ekstra besar, mulai dari media kolam yang biasa kita jumpai menggunaka kolam beton, kolam tanah buatan, yang jelas sudah kurang efektif lagi di zaman melenial seperti saat ini, atau dapat dikatakan tidak ramah lingkungan. Tidak hanya persiapan kolam saja yang membutuhkan modal dan lahan yang besar, dalam pengaplikasian pakan pun dirasa sangat kurang efektif, sebab selama periode budidaya untuk memberikan nutrisi pada ikan hanya mengandalkan pakan berupa pellet saja, tanpa adanya pakan alami sebagai pakan pendamping dan nutrisi yang baik bagi ikan. Tentu hal ini akan membuat pengeluaran akan semakin membengkak, mengingat harga pakan semakin tahun semakin naik.


Oleh sebab itu sistem bioflok menjadi alternatif pemilihan yang sangat sederhana dan praktis untuk budidaya ikan secara intensif, selain dimensi kolam yang tergolong lebih kecil namun dapat memuat bibit ikan dengan jumlah yang banyak, juga dalam menerapkan sistem tersebut tidak harus memiliki lahan yang luas. Dimensi yang kecil dengan padat tebar yang tinggi akan menghasilkan kesetaraan bobot ikan yang maksimal, tanpa melakukan penyortiran ikan seperti pada umumnya. Dalam hal ini disebabkan flok yang terjadi membuat ikan tidak kekurangan pakan, sehingga ikan akan bertumbuh selaras dengan ikan-ikan yang lain.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mengunjungi blog saya, silahkan tinggalkan komentar

Cara Pembesaran Budidaya Ikan Gurame

Pembesara ikan gurame menjadi usaha yang paling akhir dilakukan setelah proses pembenihan, pembesaran merupakan kegiatan pemeliharaan yang ...