Dalam budidaya ikan, media utama yang harus dipersiapkan adalah kolam. Selain menjadi persiapan yang utama, kolam menjadi sumber penghidupan pada ikan saat budidaya sedang berlangsung, dan kolam juga dapat menentukan jumlah kepadatan ikan guna memaksimalkan hasil panen yang memuaskan. Banyak para pembudidaya ikan yang menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari kolam tanah, kolam beton dan kolam terpal. Semua jenis kolam sama-sama mempunyai manfaat dan karakter yang berbeda-beda, mulai dari cara pembuatannya sampai persiapan yang membutuhkan perawatan khusus guna mendapatkan hasil yang diharapkan.
Dari kesemua jenis kolam tersebut, terdapat keuntungan masing-masing pada setiap kolam. Mulai dari biaya pembuatan sampai efisiensi dalam pemanfaatannya. Seperti kolam tanah misalnya, kolam jenis ini dalam pembuatannya membutuhkan tenaga yang ekstra, sebab membuatnya dengan cara manual yakni dengan di keduk/digali dengan kedalaman yang sesuai kebutuhan. Walaupun dapat dilakukan dengan bantuan alat berat, mengingat biayanya yang tidak sedikit menjadi kendala tersendiri bagi pembudidaya yang memiliki keterbatasan modal. Namun pada kenyataannya, saat ini kolam tanah lambat laun mulai ditinggalkan, selain perawatannya yang relatif lebih sulit juga sudah tidak efektif lagi, kecuali bagi para pembudidaya dalam skala besar yang masih tetap mempertahankannya.
Seperti halnya saat ini, banyak pembudidaya ikan menggunakan kolam dengan media beton dan terpal. Kolam beton dan terpal menjadi alternatif bagi mereka yang ingin mencoba berbisnis budidaya ikan, sebab kolam beton dan terpal termasuk dalam katagori media yang sederhana dalam pembuatannya, berbeda dengan kolam tanah. Selain itu, limbah kolam yang sudah tak terpakai dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan-kebutuhan yang bermanfaat lainnya, atau mudah dalam pengembalian lahan menjadi seperti sedia kala, terlebih dengan kolam terpal yang sangat praktis dalam pengaplikasiannya. Tak jarang banyak pembudidaya menggunakan kolam terpal.
Di sini saya akan membahas persiapan kolam sebelum tebar benih ikan kedalam kolam, mengapa demikian? Pada awal budidaya ikan, khususnya menggunakan kolam yang baru dibuat, tentu kita harus benar-benar memperhatikan keadaan kolam dengan baik, agar tidak menyesal nantinya. Sebab kolam yang baru dibuat harus membutuhkan perawatan berkala sebagai syarat mutlak dalam budidaya, kolam yang baru masih menyisakan zat-zat berbahaya yang dihasilkan dari terpal dan semen beton, jika hal ini diabaikan kemudia dilanjutkan dengan penebaran benih, yang ada benih ikan akan mengalami kematian. Lalu persiapan seperti apa yang harus dilakukan??
Dalam pembuatan kolam yang baru, hal-hal yang perlu dilakukan sebelum penebaran benih yaitu dengan membersihkan zat-zat kimia berbahaya bagi kehidupan ikan yang dihasilkan dari terpal atau semen pada kolam baru.
Dalam pembuatan kolam yang baru, hal-hal yang perlu dilakukan sebelum penebaran benih yaitu dengan membersihkan zat-zat kimia berbahaya bagi kehidupan ikan yang dihasilkan dari terpal atau semen pada kolam baru.
Pada kolam beton, yang perlu diperhatikan yaitu penanganan bekas semen yang masih membekas pada kolam, jika dibiarkan akan berdampak buruk pada kehidupan ikan. Biasanya pembudidaya menghilangkan bekas semen menggunakan pelepah pisang yang di lumatkan kemudian dan di rendam ke dalam kolam selama beberapa hari. Atau ada juga yang menggunakan kotoran ternak seperti sapi, kerbau yang kemudian dioleskan secara merata pada permukaan kolam dan didiamkan selama beberapa hari. Cara-cara seperti itu dianggap bisa menghilangkan bekas semen pada kolam, namun ada cara yang sebenarnya lebih sederhana dibandingkan dengan cara-cara di atas, cukup diisi dengan air hingga penuh pada kolam, kemudian didiamkan selama beberapa hari sampai kira-kira permukaan kolam ditumbuhi lumut seperti contoh gambar di atas, setelah itu kuras airnya dan sikat permukaan kolam secara merata dan kemudian dibilas kembali dengan air mengalir. Cara seperti ini tergolong lebih sederhana tanpa menggunakan bahan-bahan yang tak lazim misalnya kotoran sapi, dan hasilnya pun sama-sama baik.
2. Kolam Terpal
Selanjutnya cara mensterilisasikan kolam terpal, dampak berbahaya yang paling besar terdapat dari bahan terpal ketimbang semen. Zat kimiawi dari terpal yang baru sangat kuat, itu sebabnya pembudidaya harus lebih berhati-hati untuk mengaplikasikan terpal sebagai media kolam. Cara membersihkannya juga tergolong lebih mudah, dapat menggunakan daun pepaya yang sudah dipotong-potong kemudian dicampurkan dengan air dan direndam selama beberapa hari kedalam kolam. Setelah air kolam mulai di tinggali jentik nyamuk tandanya kolam siap digunakan, terlebih dahulu bersihkan kolam bekas rendaman daun pepaya dengan menyikat permukaan kolam sampai merata, daun pepaya mengandung getah yang membuat permukaan terpal terasa licin seperti terdapat lendir.
Catatan : Air yang digunakan untuk mensterilisasikan kolam baru, menggunakan air dengan ketinggian menyesuaikan pada tingginya kolam untuk proses budidaya.
Setelah kolam sudah steril, selanjutnya usahakan kita memiliki penampungan air untuk mengisi kolam. Penampungan air berguna untuk mengendapkan air selama beberapa hari sampai air benar-benar bersih dari limbah atau partikel-partikel yang dapat menghambat pertumbuhan ikan. Cara seperti ini banyak diabaikan oleh pembudidaya, padahal cara ini termasuk bagian dari persiapan kolam sebelum tebar benih ikan. Jika air sudah siap, anda dapat membuat fermentasi pada air kolam. Demikian cara untuk mempersiapkan kolam sebelum tebar benih.
SEMOGA BERMANFAAT DAN SELAMAT MENCOBA..
2. Kolam Terpal
Selanjutnya cara mensterilisasikan kolam terpal, dampak berbahaya yang paling besar terdapat dari bahan terpal ketimbang semen. Zat kimiawi dari terpal yang baru sangat kuat, itu sebabnya pembudidaya harus lebih berhati-hati untuk mengaplikasikan terpal sebagai media kolam. Cara membersihkannya juga tergolong lebih mudah, dapat menggunakan daun pepaya yang sudah dipotong-potong kemudian dicampurkan dengan air dan direndam selama beberapa hari kedalam kolam. Setelah air kolam mulai di tinggali jentik nyamuk tandanya kolam siap digunakan, terlebih dahulu bersihkan kolam bekas rendaman daun pepaya dengan menyikat permukaan kolam sampai merata, daun pepaya mengandung getah yang membuat permukaan terpal terasa licin seperti terdapat lendir.
Catatan : Air yang digunakan untuk mensterilisasikan kolam baru, menggunakan air dengan ketinggian menyesuaikan pada tingginya kolam untuk proses budidaya.
Setelah kolam sudah steril, selanjutnya usahakan kita memiliki penampungan air untuk mengisi kolam. Penampungan air berguna untuk mengendapkan air selama beberapa hari sampai air benar-benar bersih dari limbah atau partikel-partikel yang dapat menghambat pertumbuhan ikan. Cara seperti ini banyak diabaikan oleh pembudidaya, padahal cara ini termasuk bagian dari persiapan kolam sebelum tebar benih ikan. Jika air sudah siap, anda dapat membuat fermentasi pada air kolam. Demikian cara untuk mempersiapkan kolam sebelum tebar benih.
SEMOGA BERMANFAAT DAN SELAMAT MENCOBA..
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete